Saat ini, ilmuwan dari Departemen Biologi Molekuler dan Genetika Institut Teknologi Izmir di Turki mengembangkan tomat agar menghasilkan antioksidan lebih tinggi lagi. Tim peneliti, seperti dikutip Hortscience, membandingkan sifat antioksidan dalam tomat yang tumbuh liar dengan tomat hasil varietas budi daya.
Para ilmuwan itu juga menguji aktivitas antioksidan yang larut dalam air, kadar fenol, bobot buah, bentuk buah, warna buah, dan kadar vitamin C. Hasilnya, mereka menemukan spesies tomat liar dapat memperbaiki sifat antioksidan tomat hasil budi daya. Tomat liar dapat dipakai untuk pembibitan sifat antioksidan baru. (MDconnects/Fox/X-8)
Rubrik: SELA | Media Indonesia edisi Kamis, 16 Oktober 2014 | halaman 1
0 komentar:
Post a Comment