Dalam sudi itu, partisipan dipecah menjadi tiga kelompok dan dipilih secara acak satu orang ketua. Kemudian ketua kelompok diberi pertanyaan yang didesain untuk mengukur level narsisisme, sedangkan anggota mendapat pertanyaan untuk mengukur otoritas dan keefektifan pemimpin kelompok.
"Dalam eksperimen, ego mereka (para narsisis) ini pada akhirnya mencegah mereka untuk ikut dalam proses pertukaran ide kreatif dan informasi. Padahal, ini penting dalam pembuatan kebijakan," kata salah seorang peneliti. (Livescience/*/X-5)
PAUSE | Media Indonesia | Senin, 15 Agustus 2011
0 komentar:
Post a Comment